Blog

Tumbang di Perempat Final China Masters 2023, Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan Akui Sudah Berusaha Maksimal

Kabar kurang mengenakan muncul dari pemain bulutangkis ganda putra Indonesia baru-baru ini. Di mana keduanya tak lain yaitu Pramudya Kusumawardana dan juga Yeremia Erich Yoche yang harus tumbang saat di ajang kompetisi China Masters 2023. Keduanya mengaku bahwa sudah berusaha semaksimal mungkin dengan mengerahkan tenaganya pada babak perempat final tersebut.

Dikalahkan Pasangan Tuan Rumah China Masters 2023, Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan Berakhir dengan Skor Imbang

Dalam babak delapan besar turnamen level Super 350 China Masters 2023 tersebut, Pramudya dan juga Yeremia dikalahkan oleh pasangan tuan rumahnya sendiri yaitu Chen Bo Yang serta Liu Yi. Ajang pertandingan yang digelar di Shenzhen Bay Gymnasium China, tepatnya pada 24 November 2023 tersebut harus berakhir dengan skor imbang yaitu 19-21 sama.

Lebih lanjut lagi, Pramudya memberikan keterangan resmi kepada pihak PBSI bahwa dirinya dan rekannya sudah bermain dengan baik di ajang tersebut. Bahkan, dirinya juga mengaku bahwa saat latihan dan persiapan juga sudah diatur dengan baik. Namun meskipun begitu, Pramudya juga menyadari bahwa masih ada banyak kesalahan yang dilakukan saat ajang pertandingan tersebut.

READ  Mengenal lebih Dekat Bola Basket

Di samping itu, Yeremia yang menjadi partner Pramudya pada ajang China Masters 2023 tersebut juga ikut memberikan pendapat yang sama. Di mana dalam hal ini, Yeremia juga merasa sudah tampil dengan cukup baik serta tanpa beban. Namun meskipun begitu, keduanya harus tumbang di hadapan lawannya sendiri di akhir babak.

Bahkan, Yeremia juga menegaskan bahwa saat bermain dengan tuan rumah, lawan memang bisa bermain lebih lepas. Dengan demikian, baik Yeremia maupun Pramudya menjadi cukup kesulitan untuk menembusnya.

Yeremia turut menambahkan bahwa dalam keadaan sulit pun, lawan masih dapat menjangkaunya. Di sisi lain, Pramudya mengimbuhkan bahwa di momen krusial sekalipun, sebenarnya dirinya juga mampu mengejar. Akan tetapi, karena gagal gagal menghalau pukulan di ajang China Masters 2023 tersebut, akhirnya keduanya harus bertekuk lutut di hadapan lawan.

READ  Sir Alex Ferguson: Peran Penting Pelatih dalam Kemenangan Sepakbola Menjadi Kunci Kemenangan Sebuah Tim.

Pelatih Evaluasi 5 Ganda Putra Indonesia Kalah

  1. Fajar Alvian – Muhammad Rian Ardianto

Perjuangan pasangan Fajar – Rian berhenti di babak 16 besar. Fajar dalam kondisi pinggang cedera, tapi pelatih tidak menganggapnya sebagai alasan. Keduanya harus mau meningkatkan kepercayaan diri, dan lebih fight seperti bentuk permainan terbaik.

  1. Bagas Maulana – Muhammad Shohibul Fikri

Ganda putra Bagas – Fikri menjadi pemain yang gagal di babak awal, atau hanya sampai 32 besar di China Masters ini. Pelatih melihat penampilan mereka di Denmark dan Prancis sangatlah baik. Namun, di China Masters justru performa menurun, dan hal ini yang perlu ditingkatkan.

  1. Hendra Setiawan – Mohammad Ahsan

Hendra – Ahsan juga menjadi ganda putra Indonesia yang harus takluk pada babak 16 besar. Pasangan yang mendapatkan julukan ‘The Daddies’ ini mendapatkan evaluasi hasil China Masters 2023 dari segi kecepatan dan kekuatan, mengingat keduanya bukan lagi atlet usia muda.

  1. Leo Rolly Carnado – Daniel Marthin
READ  Laga Inter Miami vs Al Nassr Hanya Sebatas Wacana?

Ganda putra Leo – Daniel melaju hingga perempat final. Kedua atlet bulu tangkis berusia 22 tahun ini mendapatkan evaluasi agar ke depannya mampu meningkatkan serangan, pertahanan, dan dapat mengurangi kesalahan individu.

  1. Pramudya Kusumawardana – Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan

Kedua pasangan ini menjadi harapan terakhir Indonesia, tapi justru harus berhenti di perempat final. Pelatih menilai bahwa keduanya memiliki pertahanan yang bagus. Hanya saja control perlu diperbaiki dan juga kesalahan sendiri perlu untuk dikurangi.

Indonesia mengirimkan 5 ganda putra untuk melakukan pertandingan di ajang China Masters 2023. Namun, kelimanya harus gagal menjadi juara, dan harapan terakhir dari pasangan Pramudya dan Yeremia pun harus pulang dengan tangan hampa. Aryono Miranat selaku pelatih pun melakukan evaluasi tersebut.